How I Met Him #10 - Good Night

6:10:00 PM

Saya masih bersikukuh, bilang ke Hanif, nggak mau pacaran, tapi nggak mau menjauh dari dia. Dua tahun hampir lost contact ternyata kangen juga rasanya. hahaha. Dia pun setuju-setuju saja.

Suatu hari saya sakit, dia yang nganter saya ke rumah sakit, nganterin makan ke kosan saya dua sampai tiga kali sehari walaupun tempat tinggal saya dan dia jauh banget. Saya udah sering nolak karena nggak enak, kasian, dan kesannya memanfaatkan. Lagian saya sudah terbiasa mandiri dan berdikari! halah. Tapi dia tetap memaksa, ya sudah. 

Perhatian berlebih dia saat saya sakit waktu itu, mengingatkan kejadian waktu saya kecelakaan sama Astri yang saya ceritakan di sini. Cerita-cerita seru masa SMA mendadak berkelebat di ingatan. Memang benar kata orang-orang, perasaan yang belum selesai lebih berbahaya dari pada mantan pacar!


Saat dia sudah mulai mengurangi durasi chat nya ke saya, kok saya jadi nungguin dan liat hp terus. Kadang gemas, mau ngobrol tapi nggak tau mau ngobrolin apa, ujung-ujungnya kirim sticker line, tapi nggak mau ngaku kalau kangen.

Berhubung teman-teman saya saat itu sibuk ngerjain tugas akhir, jadi lagi susah-susahnya banget diajak makan, nonton, dan jalan-jalan, cuma Hanif yang available diajak kemana-mana. Saya anaknya lumayan males, kalau stres maunya cari pelarian ke kegiatan yang menghibur. Terpaksa dengan senang hati--kontradiktif sekali-- Hanif yang saya ajakin, karena lagi nggak mood sendirian (ah bisa aja cari alesan). Makin sering ketemu, makin sering lah saya mikirin dia. 

Saya juga masih sering berdoa kayak yang saya ceritakan di episode Pray. Entah memang saya berdoa berdasarkan perasaan naksir saya yang belum selesai sama Hanif, atau memang doa saya dikabulkan (saya pilih yang kedua biar kayaknya dramatis), tapi tanpa saya sadari, Hanif punya segala aspek yang selalu saya minta ada di pasangan hidup saya kelak. Semuanya. Termasuk ke hal-hal sepele seperti punya selera musik yang nggak umum, suka makan sayur, alisnya tebel, punya lesung pipi...
 
 
Makin saya pikirin deh dia.



Dan tibalah momen itu,
dia mengucapkan "Good night" via line messenger, yang saya balas dengan "Good night, sayang"



You Might Also Like

0 comments